Langsung ke konten utama

Infrared Photography pada Kamera Digital

Kategori: Kamera Digital

Normalnya sewaktu kita buat foto, kita mengharapkan hasil yang tajam dengan warna-warna yang sesuai dengan aslinya atau natural. Bagaimana bila kita ingin mencoba melewati batas-batas normal? Ingin hasil foto dengan warna-warna yang lain dari yang lain? Cobalah Infrared Photography...

Itulah kalimat yang sempat saya baca pada suatu artikel. Sangat menarik. Setelah mencoba baca-baca dan menelusuri beberapa link di internet, saya mencoba berkreasi membuat foto-foto infrared dengan menggunakan kamera digital, yang menurut saya cukup mudah.


Filter Infrared

Berbeda dengan kamera film yang menggunakan film IR, untuk membuat foto-foto infrared pada kamera digital dibutuhkan filter Hoya Infrared R72.

Dari salah satu artikel di internet yang saya baca, filter ini cocok digunakan pada kamera digital untuk menghasilkan foto-foto infrared. Sebenarnya masih ada beberapa jenis filter infrared lainnya yang juga dapat dipakai, namun hanya filter Hoya R72 ini yang dapat saya temukan di toko kamera di Jakarta.


Test Kamera Digital Anda

Sebelum anda beli filter infrared, sebaiknya anda test dulu kamera digital anda. Menurut artikel tersebut, ada beberapa kamera digital yang tidak dapat meng-capture/tidak sensitive terhadap cahaya IR. Testnya juga sangat mudah yaitu dgn menggunakan remote control untuk TV, AC, atau peralatan Audio Video lainnya.

Seperti yang sudah kita ketahui, remote control menggunakan cahaya infrared untuk menyampaikan perintah ke suatu device. Hadapkan aja remote control ke depan lensa kamera digital anda, lalu tekan salah satu tombolnya. Pada kamera digital consumer atau prosumer, kita bisa lihat langsung pada layar LCD. Kalau menggunakan DSLR, kita mesti capture/shot terlebih dahulu, baru lihat hasilnya pada layar LCD.

Jika pada hasilnya terlihat cahaya terang yg berasal dari remote control, itu berarti kamera anda dapat menggunakan filter infrared tersebut untuk dapat menghasilkan foto-foto infrared. Tetapi kalau terlihat hanya cahaya yang lemah atau tidak terlihat cahaya sama sekali, kamera digital anda tidak lulus test ini, dan tidak dapat digunakan untuk membuat foto-foto infrared.

Hasil test yang dilakukan pada kamera digital saya (Canon G3) dapat dilihat dibawah ini.




Tehnis Foto

Saya akan coba sharing seting kamera digital saya dalam menghasilkan foto2 infrared menggunakan filter Hoya R72 berikut ini:

1. Selalu gunakan tripod. Filter infrared akan sangat mengurangi cahaya dan pemotretan biasanya selalu menggunakan kecepatan lambat;
2. Biasanya saya mengatur komposisi terlebih dahulu sebelum memasang filter infrared pada lensa. Filter infrared yang berwarna merah pekat ini akan sangat menyulitkan melakukan komposisi jika sudah terpasang;
3. Kamera digital juga akan kesulitan dalam melakukan auto focus. Saya selalu menggunakan manual focus dengan mengatur focus ke infinity;
4. Setelah melakukan beberapa uji coba, seting eksposur yang pas (IMHO) pada kamera digital saya adalah dengan menggunakan shutter speed priority pada kecepatan 4 detik. Seting eksposur ini sangat tergantung pada sensitivitas kamera pada cahaya infrared. Silahkan lakukan uji coba sendiri untuk mendapatkan seting eksposur yang tepat pada kamera digital anda;
5. Menggunakan seting ISO yang terendah (ISO 50 pada Canon G3). Hal ini untuk mengurangi noise yang muncul karena pemotretan pada kecepatan lambat;
6. Pemotretan infrared ini selalu saya lakukan dalam mode warna. Hal ini akan memberikan kebebasan pada saya untuk merubah warna hasil foto lebih lanjut ataupun merubahnya ke BW dengan menggunakan PS;
7. Saya selalu menggunakan jenis file RAW (uncompressed data). File jenis ini akan menghasilkan kualitas foto yang terbaik.
8. Ingat, setiap jenis kamera digital punya sensitivitas pada cahaya infrared yang berbeda-beda. Jadi seting di atas juga kemungkinan berbeda pada setiap jenis kamera digital.


Hasil Foto

Hasil foto infrared dengan seting di atas akan nampak seperti dibawah ini:



Foto di atas dihasilkan menggunakan Canon G3, dengan menggunakan kamera digital jenis lain mungkin akan terlihat berbeda. Terlihat hasil foto agak kemerah-merahan cenderung ke ungu, daun, rumput dan tumbuh-tumbuhan berwarna terang, dan langit menjadi gelap dgn awan yang agak terang. Pertama kali melihat hasilnya di kamera digital, saya sampai takjub sendiri. Seperti melihat dunia lain.


Digital Darkroom

Keuntungan lain menggunakan kamera digital adalah kita dapat melakukan koreksi warna di computer dengan menggunakan program Photoshop (PS). Misalnya dengan mengubahnya menjadi BW. Salah seorang rekan di FN ada yang menyarankan untuk mengambil channel red saja, sehingga akan menghasilkan BW yang bagus.

Setelah mencoba berbagai koreksi warna dengan PS, saya menemukan satu trik mudah untuk merubah hasil foto infrared menjadi warna-warna yang dramatis. Saya suka sekali dengan warna yang dihasilkan, yang menurut saya (IMHO lagi) jadi hampir mirip dengan foto-foto infrared yang dihasilkan oleh film IR. Yaitu dengan mengaplikasikan Auto Level dan USM pada setiap channel (Red, Green, Blue). Maka warna akan otomatis berubah menjadi warna-warna surealis. Dan hasilnya jadi tambah dramatis.

Setelah diaplikasikan AutoLevel dan USM pada setiap channel, foto infrared di atas akan menjadi seperti dibawah ini:



Silahkan mencoba sendiri koreksi warna ini. Tidak ada warna yang pasti dalam infrared photography. Semua tergantung pada hasil foto dan diri anda. Kreatifitas adalah kuncinya.

Untuk melihat foto-foto infrared yang sudah saya upload ke FN, silahkan lihat pada gallery Surreal Images disini.


Penutup

Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan sangat sederhananya artikel ini. Saya hanya ingin berbagi pengalaman kepada teman-teman di FN. Sayapun masih harus banyak belajar di infrared photography ini. Mohon koreksi dan petunjuk teman-teman semua.

Mudah-mudahan artikel ini dapat memberikan nuansa lain atau variasi lain di FN terlepas dari pro kontra digital darkroom. Karena bagaimanapun juga peraturan-peraturan dasar photography seperti komposisi, pemilihan obyek, dan pemilihan eksposur yang tepat, tetap menjadi suatu hal yang mutlak untuk menghasilkan foto-foto infrared yang berkualitas.

Sumber:
Fotografer.Net (http://www.fotografer.net/isi/artikel/lihat.php?id=77)


Referensi:

- Infrared Basics for Digital Photographers
- Infrared Photos
- Kleptography

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip-prisip Desain Tipografi

Desain Tipografi Dalam suatu karya desain, semua elemen yang ada pada void (ruang tempat elemen - elemen desain disusun) saling berkaitan. Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain, serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut desain tipografi.     Tulisan tangan adalah sederetan tanda - tanda yang mempunyai arti dan dibuat dengan tangan. Komponen dasar daripada tipografi adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan (handwriting). Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan tanda - tanda yang mempunyai arti. Penggunaan tanda - tanda tersebut baru dapat dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan grapic clarity dan prinsip - prinsip tipografi yang ada.     Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tip

30 Font Tipografi Berkualitas untuk Desain Korporasi Bisnis

Inilah 30 Font Tipografi Berkualitas untuk Desain Korporasi Bisnis. Bingung dan mumet mencari-cari font-font bagus untuk kebutuhan  tipografi  desain korporasi bisnis kustomer anda? Ribuan font tersedia dari gratisan hingga berbayar. Memang mendesain untuk kebutuhan perusahaan atau industri bisnis yang meliputi identity branding hingga produk memang membutuhkan kerja keras, waktu dan kesabaran.  Pun demikian halnya akan elemen-elem desain yang berkualitas sebagai bahan desainh terhadap perusahaan dan industri bisnis. Bentuk penulisan atau typeface yang baik, cantik dan elegan bukan merupakan hal mudah untuk diinspirasikan.  Sedikit sekali font-font yang gratisan bisa ngefek terhadap tampilan dan melahirkan nuansa profesional. Itupun dengan usaha/ proses desain yang teliti susah payah. Bekerja dengan hal gratisan dan berharap mendatangkan output desain korporasi yg apik seolah kita para desainer grafis bekerja hingga otak ini dipaksa bekerja mendetail. 30 Font Tipografi Berkualitas

Modus Phising pada Situs Jejaringan Sosial (friendster/facebook)

Sudah tidak asing lagi di dunia internet sebuah layanan yang terkenal dijadikan sarana untuk melakukan tindakan kejahatan, salah satunya adalah phising. Dari dulu sampai sekarang sudah banyak kegiatan itu yang menggunakan layanan seperti facebook, friendster, tagged, myspace dll. Phising adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti posnel atau pesan instan. Istilah phishing dalam bahasa Inggris berasal dari kata fishing (’memancing’), dalam hal ini berarti memancing informasi keuangan dan kata sandi pengguna, Phising juga didefinisikan sebagai sebuah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking. Isian